Selasa, 02 Februari 2016

7. Kaum Sodom



            Nabi Luth adalah keponakan dari Pamannya Nabi Ibrahim. Sesudah diangkat menjadi Nabi, luth ditugaskan berda’wah ke Negeri Sodom. Penduduk Sodom sangat durhaka dan bejat moralnya. Kaum laki-laki menyukai lelaki. Kaum perempuan menyukai perempuan.
            Pada suatu hari datang 2 orang tamu laki-laki yang berwajah tampan ke rumah Nabi Luth. Istri Nabi Luth diam-diam memberitahukan kepada sekelompok laki-laki Kaum Sodom yang durhaka, bahwa di rumahnya kedatangan tamu laki-laki tampan dan gagah. Nabi Luth khawatir jika kedua tamunya menjadi incaran lelaki hidung belang yang bejat moralnya.
            Tidak lama kemudian datang berbondong-bondong sekelompok laki-laki Kaum Sodom yang durhaka mendatangi rumah Nabi Luth. Mereka berteriak-teriak agar Nabi Luth menyerahkan kedua tamunya. Berkata Nabi Luth : “Hai kaumku, janganlah tamu-ku ini kalian ganggu, biarlah anak perempuanku yang kuberikan kepada kalian!”.
            Jawab mereka : “Hai Luth! Engkau sudah tahu maksud kami. Kami tidak menyukai perempuan, kami hanya menghendaki laki-laki!”.
            Dengan sabar Nabi Luth mencoba menyadarkan kaumnya, bahwa tindakannya itu tercela, namun mereka tidak mau peduli. Mereka tetap saja menuntut agar Nabi Luth menyerahkan tamu-nya.
            Di saat genting itu, kedua tamu menemui Nabi Luth dan berkata: “Hai Luth, kami sebenarnya adalah para MALAIKAT yang diutus Alloh, tenanglah hatimu. Mereka tidak akan membahayakan kami dan kamu sekeluarga. Pesanku jika hari sudah malam nanti, engkau beserta keluargamu pergi dan tinggalkan kampung ini. Tapi ingat, nanti apapun yang terjadi, kalian jangan menengok ke belakang”.
            Malam harinya, Nabi Luth beserta kaumnya melalui pintu belakang dari rumahnya, sesudah menyiapkan perbekalan, melangkahkan kaki meninggalkan rumahnya.
            Pagi-pagi sekali datanglah adzab Alloh. Negeri Sodom diguncang gempa bumi yang sangat hebat. Bukit longsor, gedung hancur. Negeri Sodom seperti dibalik, dan kaum yang durhaka itu dihujani batu yang sangat besar, sehingga tidak seorangpun yang hidup, dan Istri Nabi Luth yang tergerak hatinya untuk menoleh ke belakang –dia tewas- bersama penduduk Sodom yang durhaka.
   Hikmah Cerita –(Q.S. Al-A’raaf[7]: 80-84)- :
"...dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya (yang beriman) kecuali istrinya (istri Nabi Luth); dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan), dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu."