Kamis, 14 Januari 2016

1. Qurban Qobil yang tidak diterima Alloh

Karena Qabil tetap berkeras kepala tidak mau menerima keputusan ayahnya dan meminta supaya dinikahkan dengan adik kembarnya sendiri ‘Iqlima’ maka Nabi Adam seraya menghindari penggunaan kekerasan atau paksaan, beliau secara bijaksana mengusulkan agar menyerahkan masalah perjodohan itu kepada Tuhan untuk menentukannya. Caranya ialah bahwa masing- masing dari Qabil dan Habil harus menyerahkan korban kepada Tuhan dengan catatan bahwa barang siapa di antara kedua saudara itu diterima korbannya ialah yang berhak menentukan pilihan jodohnya.

Qabil dan Habil menerima baik jalan penyelesaian yang ditawarkan oleh ayahnya. Habil keluar dan kembali membawa peliharaannya sedangkan Qabil datang dengan sekarung gandum yang dipilih dari hasil cucuk tanamnya yang rusak dan busuk kemudian diletakkan kedua korban itu kambing Habil dan gandum Qabil di atas sebuah bukit lalu pergilah keduanya menyaksikan dari jauh apa yang akan terjadi atas dua jenis korban itu.

Kemudian dengan disaksikan oleh seluruh anggota keluarga Adam yang menanti dengan hati berdebar apa yang akan terjadi di atas bukit di mana kedua korban itu diletakkan, terlihat api besar yang turun dari langit menyambar kambing binatang korban Habil yang seketika itu musnah termakan oleh api sedangkan karung gandum kepunyaan Qabil tidak tersentuh sedikit pun oleh api dan tetap tinggal utuh.

Bahkan sejarah mencatat, Qobil akhirnya membunuh Habil. Bukan hal dosa pembunuhan pertama dalam sejarah manusia namun motif Qobil yang mengabaikan nasihat Habil terhadap Qurban yang didasarkan tulus dan ikhlas karena Alloh itu yang diterima, Habil mengajak Qobil untuk berserah diri terhadap keputusan Alloh. Karena hanya mengikuti hawa nafsu, maka Aqidah Qobil dipertanyakan?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar