Kamis, 14 Januari 2016

3. Nabi Ibrahim menghancurkan berhala


Orang pertama yang mendapat dakwah Nabi Ibrahim Alaihissalam adalah Azar, ayahnya sendiri. Azar sangat marah mendengar pernyataan bahwa anaknya tidak mempercayai berhala yang disembahnya, bahkan mengajak untuk memasuki kepercayaan baru menyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ibrahim pun diusir dari rumah.
Ibrahim merencanakan untuk membuktikan kepada kaumnya tentang kesalahan mereka menyembah berhala. Kesempatan itu diperolehnya ketika penduduk Babylonia merayakan suatu hari besar dengan tinggal di luar kota selama berhari-hari. Ibrahim lalu memasuki tempat peribadatan kaumnya dan merusak semua berhala yang ada, kecuali sebuah patung yang besar. Oleh Ibrahim, di leher patung itu dikalungkan sebuah kapak.
Akibat perbuatannya ini, Ibrahim ditangkap dan diadili. Namun ia menyatakan bahwa patung yang berkalung kapak itulah yang menghancurkan berhala-berhala mereka dan menyarankan para hakim untuk bertanya kepadanya. Tentu saja para hakim mengatakan bahwa berhala tidak mungkin dapat ditanyai. Saat itulah Nabi Ibrahim Alaihissalam mengemukakan pemikirannya yang berisi dakwah menyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Hakim memutuskan Ibrahim harus dibakar hidup-hidup sebagai hukumannya. Saat itulah mukjizat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala turun. Atas perintah Allah, api menjadi dingin dan Ibrahim pun selamat. Orang ramai tercengang dengan keajaiban ini dan mula mempersoalkan kepercayaan kepada Namrudz. Malah anak perempuan Namrud sendiri yaitu Puteri raja mulai mempercayai agama yang dibawa oleh dia. Lalu Puteri itupun mengaku di hadapan khalayak ramai bahwa Tuhan Ibrahim adalah Tuhan yang sebenarnya. Ini telah menaikkan kemarahan dia yang mengarahkan tenteranya untuk membunuh puterinya itu. Puteri itupun menuju ke arah api yang besar itu lalu berkata "Tuhan Ibrahim selamatkanlah aku".Puteri raja pun turut terselamat dari terbakar dan dalam api yang membara itu kerena dia mengucap kalimat syahadat. Tindakan durhaka puterinya menjadikan hati Raja Namrud semakin membara. Namrudz dan tenteranya puas mencari puteri raja tetapi puteri itu telah hilang. Selepas sekian lama, merekapun pulang dan mendapati bahawa Ibrahim turut terlepas. Setelah peristiwa ini, Namrudz kian gelisah kerana rakyatnya mula hilang kepercayaan dengan kekuasaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar